PENDAPATAN NASIONAL : 4 SEKTOR PELAKU EKONOMI
SEJARAH PENDAPATAN
NASIONAL
PENGERTIAN
Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh
pendapatan yang diterima olehmasyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.
Konsep pendapatan nasional pertama kali
dicetuskan oleh Sir William Petty dari
Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada
tahun 1665. Dalam
perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan
penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut
tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu
ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan
nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian
adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu
seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang
bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.
PENGERTIAN PENDAPATAN
NASIONAL
Lipsey dan Steiner
mendefinisikan Pendapatan Nasional sebagai nilai dari seluruh produk yang di
hasilkan oleh seluruh pelaku ekonomi dalam suatu negara selama satu tahun. Nilai yang di
maksud dalam perhitungan pendapatannasional adalah
nilai jual, dengan sendirinya termasuk pajak-pajak yang timbul atas
transaksi penjualan barang/jasa tersebut. Pendapatan nasional dapat juga
di sebut sebagai Produk Nasional. Produk nasional mengindikasikan nilai jual
dari seluruh produk yang di hasilkan, sedangkan Pendapatan Nasional mengindikasikan
jumlah yang di bayarkan oleh seluruh pelaku ekonomi untuk menghasilkan produk tersebut.
Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Pendapatan Nasional adalah
pendapatan bersih seluruh warga Negara dari suatu negara selama satu tahun
PENDAPATAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Karena pendapatan
nasional adalah nilai dari seluruh produk yangdihasilkan oleh seluruh
pelaku ekonomi dalam suatu negara, maka besar atau kecilnya
pendapatan nasional dapat di lihat sebagai gambaran tentang tingkat kesejahteraan
masyarakat di negara yang bersangkutan. Penghitungan pendapatan nasional di
lakukan setiap tahun, untuk mengetahui perkembangan tingkat
kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena itu pemerintah selaluberusaha
untuk dapat meningkatkan pendapatan nasional. Namun demikian pertumbuhan
ekonomi yang hanya diukur dengan pendapatan nasional tidak linier atau tidak berkorelasi positif dengan
kesejahteraan masyarakatnya. Pendapatan nasional yang meningkat dari tahun ketahun belum
tentu diikuti dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakatnya. Kesejahteraan
masyarakat pada umumnya akan ikut meningkat, jika meningkatnya pendapatan
nasional diikuti oleh pemerataan di antarapenduduknya. Oleh karena itu, seharusnya sasaran pemerintah tidak hanyapada
meningkatnya pendapatan nasional, melainkan harus diikuti dengan
upayapemerataan. Hal-hal yang menyebabkan tidak paralelnya konseppendapatan
nasional dengan kesejahteraan masyarakat,
PENDEKATAN PENGHITUNGAN PENDAPATAN
NASIONAL
Lipsey dan Steiner
mengemukakan bahwa penghitungan PendapatanNasionaldapat dilakukan
melalui dua pendekatan, yaitu Pendekatan Pengeluaran (pengeluaran uang
dari rumah tangga ke perusahaan), dan Pendekatan Produksi (nilai produk seluruh
perusahaan yang diserahkan kerumah tangga). BPS juga menerapkan dua pendekatan
tersebut. Tidak ada perbedaan hasil penghitungan dari dua pendekatan ini
karena kedua pendekatan tersebut sebenarnya menghitung besarnya aliran
pendapatan yang sama. Perbedaannya hanya karena titik aliran tempat melakukan
penghitungan. dapat diketahui bahwa sebenarnya terdapat empat pendekatan.
Dengan demikian selain dua pendekatan tersebut masih terdapat dua pendekatan
lagi, yaitu : Pendekatan Biaya Faktor Produksi dan PendekatanPendapatan. Secara
akuntansi, dari empat pendekatan tersebut seharusnya menghasilkan angka yang sama.
METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL DIINDONESIA
BPS menghitung
pendapatan nasional melalui dua pendekatan, yaitu PendekatanProduksi
dan Pendekatan Pengeluaran, yang keduanya menghasilkan jumlah yang sama.
Dengan Pendekatan Produksi, dijumlahkanseluruh nilai produksi
yang dikelompokkan ke dalam sembilan lapangan usahayang
meliputi
(1)
Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan
Perikanan,
(2)
Pertambangan dan Penggalian,
(3)
Industri Pengolahan,
(4)
Listrik, Gas, dan Air Bersih,
(5)
Bangunan,
(6)
Perdagangan, Hotel, dan Restoran,
(7)
Pengangkutandan Komunikasi,
(8)
Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Perusahaan, dan
(9)
Jasa-jasa. Sedangkan dengan Pendekatan Pengeluaran
dihitung
pengeluaranmenurut jenis pengeluaran sebagaimana yang lazim dirumuskan dalam bentuk
Y
= C + I + G + (X – M), dimana:
Y = PDB G =Belanja
pemerintah
C =Belanja
konsumsi X = Ekspor
I =Belanja
investasi M = Impor
Untuk
ini BPS mengelompokkan pengeluaran (belanja)
ke dalam enam jenis pengeluaran karenaI (investasi) dipisah ke
dalam dua kelompok, yakni
Pembentukan
Modal Tetap Domestik Bruto dan Perubahan Stok (persediaanbarang). Dengan
demikian pengelompokan jenis pengeluaran menurut BPSmeliputi:
(1)
Konsumsi Rumah Tangga,
(2)
Konsumsi Pemerintah,
(3)
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto,
(4)
Perubahan Stok,
(5)
Ekspor Barang/Jasa, dan
(6)
Impor Barang/Jasa.
Dalam
menghitung PDB pendekatan produksi, yang dihitung adalah nilai tambah bruto
yang diberikan oleh perusahaan dalam proses produksinya. Nilai tambah tersebut diperoleh
dari perkalian jumlah produksi dengan harga barangyang bersangkutan, selanjutnya
dikurangi dengan biayaantara, yakni nilai bahanyang dipergunakan dalam proses produksi.
PDB adalah jumlah dari nilai tambahbruto (belum dikurangi penyusutan alat produksi)
dari seluruh pelaku ekonomi didalam negeri selama satu tahun. Karena PDB hanya menghitung
nilai produk didalam negeri, maka di dalam PDB termasuk pendapatan warga negara
asing didalam negeri, tetapi belum termasuk pendapatan warga Negara sendiri di
luar negeri (perhatikan hierarki perhitungan di atas). Data tersebut dikumpulkan
olehkantor-kantor statistik di kabupaten/kota yang selanjutnya dikompilasi oleh
BPS pusat.
CARA
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL: CARA PENDAPATAN
Pendapatan
nasional dihitung dari seluruh pendapatan yangditerima pemilik faktor produksi
yang disumbangkan kepada rumahtangga produsen selama satu tahun
Formula
: Y = r + i + w + p
Dimana
: Y : Pendapatan Nasional
r
:sewa tanah/alam
i
: bunga modal (netto)
w
:upah TKp : laba pengusaha/skill
OVERVIEW
PERHITUNGAN GDP
PENDEKATAN
PENGELUARAN PENDEKATAN PENDAPATAN
Komponen GDP Penghasilan/ biayasebagai
sumber GDP
Konsumsi (C) Upah, gaji dan pendapatantenaga
kerja lainnya
+Investasi domestik bruto (I) +Bunga,
sewa dan pendapatanproperty lainnya +Pembelian barang dan jasaoleh
pemerintah (G) +Pajak tidak langsung
+Ekspor neto (X - M) +Penyusutan
+Profit
== Gross Domestic Product == Gross Domestic Product
CARA
PERHITUNGANPENDAPATAN NASIONAL: CARAPENGELUARAN
Jumlah
pengeluaran secara nasional atas barang-barang jadi dan jasa yang di
dihasilkan dalam suatu perekonomian dalam jangkawaktu satu tahun.
Formula
:
Y
= C + I + G + (X – M)
Keterangan
:
Y
: Pendapatan Nasional
C
:Pengeluaran konsumsi
I : Pengeluaran investasi
G
:Government Expenditure
X
:Ekspor
M
:Import
Berikut adalah
beberapa konsep pendapatan nasional
· Produk
Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto
(Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan
termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah
yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
· Produk
Nasional Bruto (GNP), Produk Nasional Bruto (Gross
National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun;
termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang
berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing
yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
· Pendapatan
Nasional Neto (NNI), Pendapatan Nasional Neto (Net National
Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang
diterima oleh masyarakat
sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang
pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak
tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain
seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
· Pendapatan
Perseorangan (PI), Pendapatan perseorangan (Personal
Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam
masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer
payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan
merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian
pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan
sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan
sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus
dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha
kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di
dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan
perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja
dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga
kerja tersebut tidak lagi bekerja).
· Pendapatan
yang siap dibelanjakan (DI), Pendapatan yang siap
dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini
diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung.
Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat
dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib
pajak, contohnya pajak pendapatan.
thanks ya infonya !!!
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id